Top Berita Polisi Secrets

Potensi konflik harus bisa dihindari oleh semua kalangan. Oleh karena itu, semua unsur harus menjalankan tugas dan wewenangnya sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Tak berselang lama, seorang pria yang diketahui anak dari ibu penerima paket dari dalam rumah dan menendang korban tersebut. Aksi tersebut pun sempat terekam kamera korban.

Polisi diduga salah menangkap dan melakukan kekerasan terhadap lima terdakwa di Yogyakarta dalam kasus kejahatan jalanan "klitih" yang menyebabkan satu orang meninggal dunia pada April silam.

Ibu rumah tangga di Lubuklinggau ditipu oknum polisi yang menjanjikan anaknya lolos tes kepolisian. Korban merugi hingga Rp 750 juta.

Bambang Rukminto menilai langkah penetapan tersangka terhadap Irjen Ferdy Sambo dan melakukan penempatan khusus kepada anggota lain yang terlibat sebagai momentum untuk berbenah.

Ipan mengaku tak terima dengan perlakuan yang tak menyenangkan itu. Ia sendiri saat ini mengaku mengambil cuti karena masih trauma.

Selain perbaikan personel, Bambang mengatakan kepolisian juga harus melakukan perbaikan sistem pada internalnya demi memulihkan kepercayaan masyakarat terhadap kepolisian.

"Kemarin kita telah tetapkan tiga orang tersangka yaitu saudara RE, saudara RR, dan saudara KM. check here Tadi pagi dilaksanakan gelar pekaran dan timsus telah memutuskan untuk menetapkan saudara FS sebagai tersangka."

Selain pengawasan, ia juga mengatakan reformasi harus dilakukan terhadap pendidikan bagi anggota polri pada akademi kepolisian yang mengedepankan Hak Asasi Manusia (HAM). Salah satu caranya adalah dengan melaksanakan in-provider teaching bagi aparat yang bertugas di lapangan.

“Jadi, yang disebut dengan tranformasi kultural dan memulihkan kembali peraturan bahwa bawahan wajib menolak perintah atasan yang bertentangan dengan norma hukum. Di dalam kode etik itu wajib,“ kata Sugeng.

'Klitih' di Yogyakarta: 'Mata saya dilakban dan dipukul' - terdakwa alami kekerasan agar mengaku, rekayasa kasus membuat citra polisi kian 'terpuruk'

Keluarga korban salah tangkap berharap DPR dan pemerintah lebih dulu fokus menghentikan pola kesewenang-wenangan polisi "agar tak lagi ada orang tak bersalah yang ditangkap, dipukuli, dan diadili atas perbuatan yang tak mereka lakukan".

"Menururt keterangan korban S, ketika ibu korban sendirian mengantarkan makanan kepada suaminya, karena jatuh pingsan karena sakit, maka terduga pelaku mengatakan tidak usah lagi ibu korban yang mengantarkan makanan, cukup anak ibu saja. Dari situlah terduga pelaku mengambil nomor handphone korban," kata Andi Akbar.

Kejanggalan-kejanggalan tersebut memicu kecurigaan dari keluarga Yosua adanya kejahatan pembunuhan berencana sehingga mereka mengajukan autopsi ulang dan membuat laporan ke Bareskrim Polri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *